Skip to main content

Kerajaan Sriwijaya: Sejarah dan Letak Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya - Kerajaan sriwijaya adalah salah satu kerajaan terbesar di kepulauan Nusantara. Kerajaan sriwijaya terletak di Sumatra Selatan tepatnya di sekitaran Sungai Musi atau sekitar Kota Palembang saat ini. Keberadaan kerajaan sriwijaya ini sudah tidak diragukan lagi mengingat banyak sekali ditemukan sumber-sumber sejarah baik dari berita asing maupun melalui prasasti yang menerangkan tentang keberadaan kerajaan sriwijaya ini. Dan berikut ini adalah beberapa sumber-sumber tersebut:

Sumber Sejarah dari Berita Asing
  • Berita Arab, banyak sekali didapati melalui pedagang arab yang berdagang di sriwijaya dan juga pusat kota dan ditemukan juga perkampungan arab sebagai tempat tinggal sementara orang-orang arab, mereka menyebut nama sriwijaya dengan sebutan zabag, sabay, dan sribusa. 
  • Berita India, telah menyebutkan sanga raja sriwijaya menjalin hubungan dengan raja-raja di india seperti kerajaan nalanda dan juga kerajaan chola. 
  • Berita China, telah menerangkan bahwa kerajaan sriwijaya menjalin hubungan dengan perdagangan dengan china yang telah singgah di sriwijaya dan meneruskan perjalanan berdagang ke india dan romawi.
Sumber Sejarah dari dalam Negeri ( Prasasti bertulisan palawa berbahasa melayu kuno )
  • Prasasti kedukan bukit pada 648 M, telah menyebutkan raja sriwijaya dapunta hyang menundukkan minangatamwan ( Jambi ).
  • Prasasti telaga batu, telah menyebutkan kutukan raja sriwijaya kepada orang-orang yang tidak taat dan berbuat kejahatan.
  • Prasasti talang tuwo pada 648 M, telah menyebutkan tentang pembuatan taman srikesetra atas perintah sang raja dapunya hyang.
  • Prasasti kota kapur pada 696 M, telah menyebutkan kerajaan sriwijaya ingin berusaha menaklukan bumi jawa yang tidak setia kepada kerajaan sriwijaya dan prasasti ini ditemukan di pulau bangka. 
  • Prasasti karang berahi pada 686 M, telah ditemukan di jambi, dan menyebutkan tentang penguasaan kerajaan sriwijaya atas daerah jambi.
  • Prasasti ligor pada 775 M, telah menyebutkan bahwa ibu kota ligor bertujuan untuk mengawasi pelayaran dan perdagangan di selat malaka. 
  • Prasasti nalanda, menyebutkan bahwa balaputra dewa raja terakhir dari dinasti syailendra terusir dari jawa tengah setelah kekalahan dari kerajaan mataram dan dinasti sanjaya. Raja balaputra dewa juga telah meminta haknya kepada raja nalanda untuk mengakui haknya atas dinasti syailendra, dia juga membebaskan 5 desa dari pajak untuk membiayai mahasiswa sriwijaya yang belajar di nalanda.
Kerajaan sriwijaya ini adalah kerajaan yang menguasai pelayaran dan juga perdagangan terbesar yang pernah membawa kemegahan bagi bangsa Indonesia di masa lampau. Dari kemampuan kerajaan sriwijaya yang telah menguasai sebagian besar wilayah perairan dan lautan menjadikan keuntungan tersendiri bagi kerajaan. Keberhasilan dari sebuah kerajaan besar tentunya tidak lepas dari kemampuan pihak kerajaan dalam berpolitik, mengatur ekonomi, sosial dan juga kebudayaan.

Kehidupan Politik Kerajaan Sriwijaya
  • Raja dapunta hyang : Telah memperluas daerah kekuasaan sriwijaya sampai dengan daerah jambi dan pernah bercita-cita kerajaan sriwijaya menjadi kerajaan maritim dan dibuktikan dengan ditemukannya prasasti kedudukan bukit pada 648 M.
  • Kerajaan sriwijaya telah mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh raja balaputra dewa dan dia merupakan raja syailendra ( jawa tengah ) yang melarikan diri ke sriwijaya setelah kalah perang dari pramodhawardani kakaknya yang dibantu oleh rakai pikatan ( dinasti sanjaya ) dan dia kemudian diangkat menjadi raja oleh raja dharma sentru ( kakak dari ibu raja balaputra dewa ) yang tidak memiliki keturunan. Kerajaan sriwijaya ini sangat terkenal dan diakui oleh dunia internasional sebagai kerajaan maritim yang aktif dalam dunia pelayaran, perdgangan di india seperti kerajaan benggala ( nalanda ) dan kerajaan chola. Selain itu juga kerajaan sriwijaya menjadi salah satu pusat perdagangan dan penyebaran agama buddha di asia tenggara.
  • Raja sanggrama wijayatunggwarman, dan pada masa pemerintahannya sriwijaya telah berhasil dikalahkan oleh kerajaan chola di india, raja ini telah di tawan dan lalu dibebaskan pada masa pemerintahan raja kulotungga I kerajaan chola.
Kalau dilihat dari sisi kehidupan ekonomi kerajaan sriwijaya adalah kerajaan maritim yang berhasil menguasai jalur pelayaran dan juga perdagangan. Penghasilan dari kerajaan sriwijaya sendiri didapatkan dari bea masuk kapal-kapal yang melewati daerah sriwijaya, dan hal inilah yang menjadi salah satu faktor utama kerajaan sriwijaya dapat berkembang dengan pesat.

Kehidupan budaya kerajaan sriwijaya juga sangatlah maju dengan didukung oleh perkembangan kerajaan yang begitu pesat. Kerajaan sriwijaya ini menganut agama buddha mahayana dengan ditemukannya arca-arca buddha yang telah membuktikan bahwa sriwijaya beragama buddha dan sekaligus menjadi pusat ajaran serta perkembangan agama buddha di asia tenggara.

Wilayah kekuasaan kerajaan sriwijaya pada awalnya berpusatkan di kota muara takus yang dan kemudian dipindahkan ke palembang yang telah mampu dikuasai, selain itu juga perluasan wilayah sampai ke selat sunda, selat bangka, selat malaka, selat karimata dan juga laut jawa bagian barat yang merupakan kunci pelayaran dan juga perdagangan. Kerajaan sriwijaya juga telah menguasai tanah genting kra yang menjadi dan digunakan sebagai penyebrangan dari lautan hindia ke laut china yang sering sekali digunakan oleh para pegadang india dan china.

Di bidang hubungan luar negeri, kerajaan sriwijaya juga menjalin hubungan kerja sama dengan beberapa kerajaan luar negeri diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Kerajaan sriwijaya dan kerajaan nalanda di benggala yang diperintah oleh dinasti pala dengan raja terbesar yaitu raja dewa paladewa dan hubungan ini dijalain pada abad ke-8 M hingga 11 M di bidang budaya dan keagamaan.
  • Kerajaan sriwijaya dengan cholamandala dan raja sriwijaya sanggrama wijayattunggawarman telah mendirikan biara pada 1006 M sebagai tempat singgah para bhiksu dari kerajaan sriwijaya. 
Setelah mengalami beberapa masa kegemilangan kerajaan yang mulai dirasakan kerajaan sriwijaya semenjak masa pemerintahan dapunta hyang dan juga balaputra dewa, akhirnya kerajaan sriwijaya mengalami kemunduran pada masa pemerintahan raja sanggrama wijayattunggawarman, Dan adapun beberapa fakato penyebab mundurnya kerajaan sriwijaya adalah sebagai berikut:
  • Faktor dari politis munculnya kerajaan siam yang telah berhasil menguasai tanah kra dari kerajaan sriwijaya. Dengan hal ini membuat dan penyebab kuranganya kekuatan pelayaran dan juga perdagangan kerajaan sriwijaya.
  • Faktor ekonomi banyak dari wilayah strategis kerajaan sriwijaya yang telah dikuasai oleh kerajaan siam dan menyebabkan kurangnya pedagang yang singgah di kerajaan sriwijaya.
Baca juga : Kerajaan pajajaran

Dan pada akhirnya kerajaan sriwijaya ini menjadi sebuah kerajaan yang kecil dengan wilayah terbatas dengan memiliki kekuatan yang lemah pada akhirnya dihancurkanlah oleh kerajaan majapahit pada tahun 1377 M.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar